Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada  materi tertentu, dan kurangnya variasi pengajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini yaitu quasi eksperimen. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Gunungkencana sebanyak dua kelas yang dipilih dengan Sampling Purposive. Instrumen yang digunakan adalah tes dan lembar observasi. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan, terdapat pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa pada materi eksponen dan logaritma SMKN 1 Gunungkencana dan Aktivitas siswa pada model pembelajaran Problem Based Learning menunjukkan siswa aktif selama proses pembelajaran. Berdasarkan Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa rerata persentase aktivitas positif siswa dari pertemuan pertama sampai pertemuan keempat adalah 86,70 % dan persentase aktivitas negatif siswa adalah 13,30 %. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum dari pertemuan pertama sampai pertemuan keempat, aktivitas siswa pada pembelajaran matematika melalui model pembelajaran PBL dikatakan efektif karena telah memenuhi kriteria aktivitas siswa secara klasikal yaitu 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.